Karakteristik Hospitality Industry
Setelah sebelumnya kita membahas mengenai sektor yang mendukung di Industri Pariwisata, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai karakteristik atau ciri-ciri dari Hospitality Industry itu sendiri. Oke langsung aja kita bahas.
Service Industry
Hospitality industri dikatakan sebagai service industri karena perusahan-perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata biasanya menjual jasa. Contoh saja hotel, restaurant, spa, recreation dan lainnya. Hal seperti ini disebut sebagai “Product Line” yaitu masing-masing perusahaan tersebut bekerja sama untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan wisatawan selama berlibur.
Labor Intensive
Yang dimaksud labor intensive karena pariwisata adalah suatu industri yang menyerap banyak tenaga kerja.
Capital Intensive
Hospitality industri memerlukan modal investasi yang sangat tinggi dan untuk balik modal juga memerlukan waktu yang tidak singkat.
Sensitive
Hospitality industri dikatakan sensitif karena menyangkut para wisatawan. Wisatawan yang pergi berlibur tentu sangat memikirkan keselamatan dan kenyamanan mereka selama berlibur. Dan apabila terjadi sesuatu di daerah tujuan wisata yang membuat calon wisatawan merasa tidak aman atau nyaman maka mereka dapat memutuskan untuk tidak jadi berkunjung.
Seasonal
Industri pariwisata merupakan industri musiman, dimana terdapat high season dan low season. Contohnya adalah pada masa liburan banyak wisatawan yang akan pergi berlibur, dan begitu pula sebaliknya.
Quick Yielding Industry
Industri pariwisata merupakan penghasil devisa yang paling cepat dibanding industri yang lain. Hal ini disebabkan karena devisa akan didapatkan langsung ketika wisatawan datang ke daerah wisata tersebut.